15 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Aman dan Menguntungkan bagi Pemula

Sarah W

Reksa Dana
Foto: Thananit_s/Elements Envato

Jenis investasi jangka pendek yang aman dan menguntungkan bagi pemula memberikan panduan praktis untuk memulai investasi dengan risiko rendah dan potensi keuntungan cepat.

Investasi jangka pendek menjadi pilihan menarik bagi pemula yang ingin mengembangkan dana mereka dalam waktu singkat dengan risiko yang lebih rendah.

Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai jenis investasi jangka pendek yang aman dan menguntungkan bagi pemula.

Dengan informasi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan, meskipun Anda baru memulai perjalanan investasi Anda.

Berbagai Pilihan Investasi Jangka Pendek untuk Pemula

Investasi jangka pendek merupakan pilihan yang tepat bagi pemula yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dengan risiko yang relatif rendah. Berikut ini adalah beberapa jenis investasi jangka pendek yang bisa dipertimbangkan:

1. Reksa Dana

Reksa Dana
Foto: Thananit_s/Envato Elements

Investasi reksa dana sangat cocok bagi pemula, khususnya reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana pasar uang sering menjadi pilihan favorit karena seluruh investasi dikelola oleh manajer investasi profesional.

Instrumen yang terlibat umumnya adalah instrumen pasar uang seperti sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang aman dan mudah untuk diakses oleh investor pemula.

2. Deposito

Deposito
Foto: Azrin90/Envato Elements

Deposito adalah salah satu instrumen investasi yang menawarkan keamanan tinggi. Ini memungkinkan investor untuk menyimpan uangnya dalam jangka waktu yang ditentukan, yang berkisar antara 1 bulan hingga 24 bulan.

Selama periode ini, investor tidak diperbolehkan menarik dana sebelum waktu yang disepakati tanpa kehilangan bunga yang seharusnya mereka terima.

Jika aturan ini dilanggar, tidak hanya bunga yang hangus, tetapi juga terdapat denda yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan bank.

3. Saham

Saham
Foto: Tech Daily/Unsplash

Investasi saham memungkinkan individu untuk membeli bagian kepemilikan dalam perusahaan dan potensial mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham. Di era digital saat ini, pembelian saham dapat dilakukan dengan mudah melalui smartphone.

Namun, jenis investasi ini memerlukan pemahaman dan kemampuan analisis teknikal serta fundamental yang baik untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Selain itu, pemahaman terhadap pengelolaan risiko juga sangat penting agar investor dapat mengantisipasi fluktuasi pasar.

4. Surat Utang Negara (SUN)

Surat Utang Negara (SUN)
Foto: Dewi Rahayu/X

Surat Utang Negara adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai bentuk pengakuan utang yang pembayarannya dijamin oleh pemerintah. Investasi ini tidak hanya memberikan keuntungan berupa kupon atau bunga yang teratur, tetapi juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam mendukung pembangunan nasional. SUN menawarkan keamanan investasi yang tinggi karena didukung oleh kestabilan finansial pemerintah.

5. Peer to Peer (P2P) Lending

Peer to Peer (P2P) Lending
Foto: Thitiphat1985/Envato Elements

Investasi Peer to Peer Lending, atau lebih dikenal sebagai P2P Lending, adalah model investasi yang sedang naik daun dan banyak diminati oleh para pelaku usaha.

Investasi ini memungkinkan nasabah untuk memperoleh keuntungan dengan frekuensi hampir setiap bulan, dengan jumlah keuntungan yang ditentukan berdasarkan periode investasi yang dipilih.

Para investor dalam P2P Lending umumnya bisa mendapatkan bunga tahunan sekitar 15-20%, yang dibebankan kepada pihak peminjam.

Meskipun menawarkan keuntungan yang menggiurkan, P2P Lending juga memiliki risiko yang relatif tinggi, terutama terkait dengan potensi gagal bayar dari debitur.

6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Foto: Bank Indonesia/X

Sertifikat Bank Indonesia, atau SBI, merupakan instrumen investasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu cara untuk mengendalikan peredaran mata uang Rupiah.

Investor yang membeli SBI akan langsung mendapatkan bunga atau diskon yang sesuai dengan BI Rate saat itu.

SBI dikenal karena memiliki risiko yang rendah dan dapat memberikan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu antara 1 hingga 12 bulan. Namun, karena kerentanan terhadap inflasi, SBI belum terlalu populer di kalangan masyarakat luas.

7. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Foto: Wutzkoh/Envato Elements

SPN adalah bagian dari instrumen surat utang negara yang memiliki jangka waktu penerbitan selama 12 bulan. Investor yang membeli SPN akan memperoleh keuntungan dari kupon yang dibayarkan pada periode tertentu.

Risiko kegagalan pembayaran dari SPN sangat kecil, membuatnya menjadi pilihan yang stabil dan aman. Selain itu, SPN dapat dijual kembali di pasar sekunder dengan mudah dan harga yang cenderung stabil, sehingga menarik bagi investor yang mencari likuiditas tinggi.

8. Cryptocurrency

Cryptocurrency
Foto: André François McKenzie/Unsplash

Cryptocurrency adalah jenis investasi yang melibatkan mata uang digital yang diciptakan melalui teknologi blockchain. Investasi ini terkenal dengan potensi keuntungannya yang besar, namun juga diiringi dengan risiko yang tinggi.

Beberapa contoh cryptocurrency yang populer termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin. Meskipun volatilitasnya tinggi, cryptocurrency tetap menarik banyak investor yang mencari keuntungan besar dalam waktu singkat.

9. Obligasi

Obligasi
Foto: Poungsaed_Eco/Envato Elements

Sebagai salah satu instrumen investasi jangka menengah yang cukup populer, obligasi merupakan surat berharga yang menunjukkan bukti utang yang dapat diperdagangkan di pasar.

Obligasi memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembayaran bunga secara periodik dari pihak penerbit.

Ada beberapa tipe obligasi yang tersedia di pasaran, termasuk obligasi pemerintah yang dikenal sebagai Surat Utang Negara, diterbitkan langsung oleh pemerintah.

Selain itu, terdapat obligasi korporasi yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, baik BUMN maupun swasta. Ada pula obligasi ritel, yang ditujukan kepada investor individu dan dijual melalui agen-agen yang ditunjukkan oleh pemerintah.

10. Obligasi Ritel Negara (ORI)

Obligasi Ritel Negara
Foto: UangKita/X

Obligasi Ritel Negara, atau ORI, merupakan salah satu bentuk Surat Berharga Negara yang ditawarkan kepada individu.

Investasi ini melibatkan pembelian surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, dan dikatakan memiliki risiko yang sangat rendah.

Walaupun ORI umumnya memiliki tenor lebih dari satu tahun, seperti tiga tahun atau lebih, keunikannya terletak pada kemampuannya untuk diperdagangkan di pasar sekunder.

Ini memungkinkan investor untuk menjual ORI sebelum jatuh tempo, yang memungkinkan ORI dikategorikan sebagai investasi jangka pendek berdasarkan likuiditasnya.

11. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Foto: Oneinchpunchphotos/Envato Elements

SBSN adalah kependekan dari Surat Berharga Syariah Negara. Mirip dengan ORI, SBSN juga merupakan jenis Surat Berharga Negara yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan.

Namun, berbeda dari ORI yang bersifat konvensional, SBSN adalah instrumen investasi yang mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam.

Ini berarti bahwa dana yang diperoleh dari penjualan SBSN hanya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek atau kegiatan yang tidak bertentangan dengan hukum syariah, menawarkan alternatif bagi investor yang mencari opsi investasi yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan mereka.

12. Tabungan Berjangka

Tabungan Berjangka
Foto: Orathaim164/Envato Elements

Tabungan berjangka adalah salah satu produk yang ditawarkan oleh bank dengan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan konvensional.

Produk ini memiliki periode waktu tertentu, yang paling pendek biasanya tiga bulan dan yang paling lama bisa lebih dari lima tahun.

Pada saat jatuh tempo, dana dalam tabungan berjangka ini akan dicairkan secara otomatis. Nasabah diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang secara berkala dengan jumlah yang telah ditetapkan sejak awal perjanjian.

13. Emas Batangan

Emas Batangan
Foto: Wirestock/Envato Elements

Investasi emas batangan sering dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang, namun juga bisa berfungsi sebagai investasi jangka pendek karena likuiditasnya yang tinggi, yang memungkinkan emas untuk dijual kapan saja.

Terutama ketika harga emas naik secara signifikan dalam waktu yang singkat, pemilik emas dapat segera menjualnya dan memperoleh keuntungan dari perbedaan harga pembelian.

Ini menjadikan emas batangan sebagai pilihan investasi yang fleksibel dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi pasar.

14. Forex

Forex
Foto: Austin Distel/Unsplash

Trading Forex merupakan aktivitas perdagangan mata uang asing yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan nilai tukar antarmata uang global. Keuntungan dalam trading Forex diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual mata uang tersebut.

Sebagai contoh, jika seorang investor membeli Dolar AS ketika harganya rendah dan menjualnya kembali ketika harganya naik setelah satu bulan, selisih inilah yang menjadi keuntungan bagi investor.

Forex adalah salah satu dari beberapa pilihan investasi jangka pendek yang bisa dipertimbangkan oleh para pemula, dengan durasi untuk mendapatkan keuntungan umumnya kurang dari satu tahun.

15. Investasi Properti

Investasi Properti
Foto: Stockphoty/Envato Elements

Di samping deposito, saham, dan emas, investasi properti juga termasuk pilihan populer di Indonesia, meliputi aset fisik seperti gedung, rumah, atau apartemen.

Investasi ini menarik banyak peminat karena nilai jual properti yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Investasi merupakan cara efektif untuk melindungi dan meningkatkan nilai aset Anda.

Dengan memahami berbagai tujuan investasi dan profil risiko yang ada, Anda dapat memilih untuk memulai investasi, termasuk melalui program deposito yang ditawarkan oleh institusi keuangan yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjamin keamanan investasi Anda.

Menemukan jenis investasi jangka pendek yang aman dan menguntungkan adalah langkah pertama yang penting bagi pemula dalam dunia investasi.

Dengan memahami opsi yang tersedia dan memilih strategi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda, Anda dapat memaksimalkan potensi keuntungan sambil meminimalkan risiko.

Ingatlah selalu untuk melakukan riset mendalam dan konsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi. Semoga artikel ini membantu Anda memulai perjalanan investasi Anda dengan langkah yang percaya diri dan informatif.

Bagikan:

Tags